Omah-e Kopi Tulangan

Tersedia berbagai macam varian kopi Nusantara, jenis Robusta dan Arabica .....

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 09 Maret 2016

Metode Pourover / Drip Menggunakan Cold Drip

Cold Drip

Cold Drip, Cold Water drip, adalah menyeduh kopi dengan air biasa atau air dingin, dimana tetes demi tetes air secara teratur dan lambat jatuh ke bubuk kopi. Proses seduh metode ini perlu waktu lebih dari 4 jam, kadang sampai 12 jam, tergantung selera.

Kopi Hasil seduh tetes dingin ini disebut Holland Coffee, akan hasilnya asam lebih rendah, dan citarsa lebih kaya, karena sebagian aroma yang mudah menguap di air panas, akan larut ke dalam air dingin.

Holland kopi bisa dimasukkan dalam botol, dan tetap nikmat dalam waktu 1 minggu dalam kulkas.



Kalau kopi bisa diseduh dengan air panas, mengapa tidak dicoba dengan air suhu ruang ? Mungkin itu yang menjadi awal pemikiran para pencipta cold brew seperti Toddy, dan beberapa perusahaan pembuat alat ini seperti Filtron yang saya sedang tampilkan. Walaupun beberapa metode brewing memerlukan waktu yang cukup lama, tapi tidak akan pernah menyamai rekor durasi yang dibutuhkan oleh cold brew, 12 jam ! Setidaknya, itu yang direkomendasikan oleh pembuatnya demi untuk benar2 mengekstraksi kopi dari cara ini. Hasilnya, kopi yang begitu pekat dan ternyata punya cukup banyak penggemar, tidak di sini, tapi di Amerika sana. Cold Brew !



Alatnya terdiri dari sebuah kontainer plastik untuk brewing yang berkapasitas 1.5 liter dan beberapa aksesoris pelengkap seperti pada foto di atas antara lain filter kertas, decanter, filter pad, stopper (foto bawah). Sebenarnya kopi tidak di brew, tapi direndam (soak) yang akan berlangsung selama 12 jam.

Prosesnya tidak seribet seperti seperangkat alatnya yang kesemuanya terbuat dari material plastik, kecuali filter kertas dan pad yang dari serat katun. Langkah pertama adalah memilih grind size yang disarankan sama untuk french press, jadi sangat kasar. Rasio yang digunakan adalah 1 banding 3, satu bagian kopi untuk tiga bagian air, tentu saja bukan hal yang baku dan bisa dicoba untuk proporsi lainnya.


  • Selanjutnya sumbat kontainer karena kita tidak ingin air langsung mengalir ke bawah.
  • Pasang filter pad yang sebelumnya cukup dibasahi agar lembab di bagian dasar kontainer
  • Filtron dilengkapi dengan filter kertas, sebagai penyaring dan agar mudah untuk dibersihkan, tapi sayang cuma diberi dua.
  • Masukan kopi yang telah digiling sesusai dengan takaran, misalnya 500 gram untuk 1.5 liter air. Saya mengurangi jumlah kopi hanya 200 gram dengan air sejumlah 600ml.
  • Pasang tutupnya untuk dituangkan air yang telah ditakar. Di tengahnya terdapat lubang sangat kecil yang akan mengalirkan air sedikit demi sedikit ke bagian bawah. Sistem lain seperti Toddy, air langsung dituang ke dalam kopi tanpa proses dripping seperti Filtron.
  • Biarkan hingga 12 jam (boleh dicoba dengan variasi waktu yang lain) dalam suhu ruang.
  • Setelah selesai, buka penutup bagian bawahnya dan letakan di atas decanter. Kopi super pekat akan mengalir, tanpa terlihat adanya lemak.
  • Kalau rasanya terlalu intense atau pekat, tambahkan air, campur es, atau susu.

Rasa ? Untuk sementara boleh saya katakan, way too smooth, mengalir tanpa jeda melewati tenggorokan. Where’s the bitter bite ? Saya yang pertama mencoba metode seduh dengan air bersuhu ruangan atau cold brew ini sedang mencoba membandingkan rasanya antara metode seduh panas dan dingin dan penasaran koq beberapa flavor baru malah muncul justru pada cold brew. Manarik.


Cold brew adalah sebuah alternatif misalnya untuk membuat es kopi dan selalu mempunyai penggemar yang loyal di Amerika. Kalau Anda penasaran, sayangnya cold brew dari Filtron ini belum dijual di Indonesia, siapa tahu Hendri Kurniawan dari espresso1st berminat untuk memasarkannya jika memungkinkan. Untuk sementara, saya kembali ke mode lama dulu. Ada yang sudah mencoba dan ingin berbagi pengalaman ?








Share:

Metode Pourover / Drip Menggunakan Vietnam Drip

Saya menjulukinya “kopi kesabaran”, karena untuk menikmatinya harus menunggu tiap tetes yang mengalir dari filternya.




KITA mungkin telah banyak melihat Vietnamese Drip Coffee hampir di seluruh kedai kopi yang kita singgahi. Minuman kopi asal Viet Nam yang kini popular di Indonesia adalah salah satu jenis penyajian yang paling mudah dan paling bisa diterima karena menggunakan susu kental manis yang kelak menyamarkan pahit kopi. Dripper uniknya yang berbeda juga menjadi perhatian bagi pecinta kopi pada saat awal mula masuk ke Indonesia. Saya sendiri memiliki seperangkat Vietnamese Drip di rumah. Untuk jaga-jaga kali saja saya pengin menikmati kopi susu saat malas ke luar rumah.

Sejarah Vietnamese Drip Coffee

Seperti Indonesia, Viet Nam adalah salah satu negara penghasil kopi di Asia Tenggara. Viet Nam juga mengekspor kopi ke seluruh dunia karena kopi yang dihasilkan negaranya terkenal berkualitas baik dan mampu dinikmati pecinta kopi di dunia.

Asal mula kopi masuk ke Viet Nam tak bisa lepas dari peran seorang pastur asal Perancis yang membawa bibit pohon dari kopi Arabika pada tahun 1857. Tak lama setelah kedatangan pastur tersebut, Viet Nam mulai menanam pohon kopi di daerah dataran tinggi (centre highlands) yaitu di daerah Buon Ma Tuot yang sampai sekarang merupakan wilayah penghasil kopi terbaik di seantero Viet Nam.

Vietnamese Coffee sendiri dalam Bahasa Viet Nam adalah “cà phê sữa nóng” yang berarti brown dark coffee with milk. Sedangkan Vietnamese Dripper yang digunakan untuk membuat kopinya disebut “cà phê phin”. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa metal dripper ini diperkenalkan oleh orang Perancis yang datang ke Viet Nam.

Kehadiran Vietnamese Drip Coffee yang menggunakan sweetened condensed milk (susu kental manis) ternyata memiliki sejarah pula. Pada masanya, Viet Nam kesulitan menemukan susu segar untuk dikonsumsi dan untuk menggantik krim dan susu sebagai campuran kopi, masyarakat masa itu menggunakan susu kental manis. Budaya minum kopi dengan campuran susu kental manis itu dilakukan turun temurun hingga saat ini.

Vietnamese Drip Coffee pada awalnya menggunakan dark roast coffee dan campuran susu kental manis sebagai penyeimbang rasa pahitnya. Tapi sekarang peminum kopi seluruh dunia bereksperimen dengan berbagai jenis kopi dan campurannya untuk mendapatkan rasa Vietnamese coffee sesuai dengan selera mereka. Selain Vietnamese Coffee versi hangat, Vietnamese Iced Coffee (ca phe da) juga telah menjadi jenis minuman yang disukai di seluruh dunia.


Cara Menggunakan Vietnam Drip


1.  Persiapkan kopi yang ingin anda seduh. Untuk rasio kopi yang biasa saya   
     gunakan adalah 10 gr kopi untuk setiap 90 ml air. 
     Namun itu bisa anda sesuaikan karena beberapa barista yang saya baca 
     tulisannya menggunakan rasio 10 gr : 120 ml.  

2.  Selanjutnya giling biji kopi menggunakan grinder dengan ukuran bubuk kopi 
     yang medium.


3.  Kemudian didihkan air, dengan menggunakan 90 ml air. 
     Sedangkan untuk suhu kebanyakan barista mendidihkan air hingga air 
     mencapai suhu 92- 95°C karena ada kemungkinan suhu akan berkurang 
     pada saat proses penyeduhan berlangsung

4.  Persiapkan filter, sebaiknya cuci terlebih dahulu filter yang akan digunakan 
     karena sisa-sisa bubuk kopi atau debu yang tertinggal di dalam filter akan 
     merusak aroma kopi anda nantinya.   
         
5.  Kemudian masukan bubuk kopi yang telah digiling kedalam filter. 
     Tapi sebelum memasukan bubuk kopi, buka dulu plunger


6.  Setelah bubuk kopi dimasukan kedalam filter, ratakan bubuk kopi 
     menggunakan plunger. 
     Kemudian biarkan plunger tetap berada di dalam filter.


     
7.  Kemudian tuangkan air panas ke dalam filter. 
     Awali dengan menuangkan 20 ml air terlebih dahulu. 
     Kemudian diamkan selama 20 detik. 
     Trik ini akan membuat air dan kopi terekstrak dengan baik.


8.  Setelah menunggu 20 detik, tuangkan sisa air ke dalam filter kemudian 
     tutup filter lalu tunggu hingga 4 menit. 



9.  Setelah 4 menit buka katup filter dan lihat apakah air sudah turun 
     semuanya. 
     Jika dalam waktu 4 menit masih terdapat air didalam filter itu berarti ukuran      bubuk kopi anda terlalu halus. Jadi lain kali giling kopi sedikit lebih kasar. 
     
10. Sekarang anda hanya tinggal menikmati secangkir kopi nikmat yang 
      smooth  dan minim ampas.


Share:

Metode Pourover / Drip menggunakan Kalita Wave

Kalita Wave


Bagi para penggemar metode seduh pour over dan terbisa menggunakan Hario V60 misalnya, terdapat alat baru untuk metode seduh ini, walau sebenarnya sudah berbulan diperkenalkan kepada publik di Amerika, Kalita Wave. 
Terbuat dari tiga material yakni keramik, kaca dan stainless, yang terakhir sepertinya lebih menarik dan rentan tahan pecah. 
Sayangnya untuk saat ini masih tersedia yang berbahan kaca dengan berat hanya 200 gram. 
Belum tahu harga jualnya, dan akan segera dicantumkan pada Maharaja Coffee sebagai distributornya di Indonesia.


Salah satu perbedaan mencolok dibandingkan dengan Hario yang berbentuk kerucut, Kalita Wave mengambil bentuk dasar yang bulat dengan tiga lubang sekitar 2mm yang membentuk formasi segitiga. 
Bentuk  lubang dan lingkaran dipercaya akan lebih meratakan ekstraksi sebagaimana puck pada mesin espresso.
 Saya baru bisa bilang dipercaya karena tidak punya alat ukur seperti Mojo To Go  untuk melihat berapa nilai atau yield hasil ekstraksi alat ini dibanding dengan produk lainnya. 
Tapi inovasi flat bottom yang berupa lingkaran keluaran Kalita Wave ini sudah mendapatkan sambutan di Amerika sana. 
Perbedaan terakhir terdapat pada bentuk filter kertasnya yang bergelombang dan bukan lurus sebagaimana biasanya.



Bagi yang suka dengan mumbo jumbo atau ritual pour over bisa melihat posting saya terdahulu karena semestinya tidak ada perbedaan yang signifikan. Harus saya akui, bila terburu waktu, seringkali melewati proses pre-wet, jadi langsung saja menuang seluruh air (ukuran moderat 10 gram kopi untuk 150-170 ml air). Jadi, semoga alat ini bisa mengakomodasi ketergasaan saya walau untuk itu mungkin sedikit mengorbankan hasil akhir.



Flat bottom seringkali membuat air betah berlama-lama, jadi ukuran bubuk kopi antara medium hingga coarse bisa dicoba dengan perkiraan waktu dari pre-wet hingga selesai tidak melebihi 3 atau maksimal 4 menit.

Sebagaimana yang sudah saya sebutkan, Kalita Wave untuk sementara menjadi alat termahal di antara produk sejenis terutama untuk filter kertasnya. Tapi selalu menarik untuk mencoba alat baru ini dan berkeperimen dengan hasilnya untuk mendapatkan ekstraksi maksimal sesuai selera Anda.


















Share:

Metode Pourover / Drip menggunakan Chemex

Chemex, Alat Seduh untuk Kopi Anda



Bagi para pecinta kopi, membuat kopi sendiri di rumah merupakan hal yang menyenangkan. Peralatan  yang mendukung pasti membuat Anda lebih nyaman membuat kopi sendiri di rumah. Chemex adalah salah satu alat yang bisa Anda gunakan untuk melengkapi peralatan untuk membuat kopi di rumah Anda. Alat tersebut merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyeduh kopi yang diinginkan. Alat untuk menyeduh kopi ini merupakan alat yang digunakan oleh para pecinta kopi di Amerika dan kini memasuki masa kepopulerannya. Alat ini sendiri pertama kali dikenalkan pada tahun 1940-an. Sementara di Indonesia, alat ini mulai dikenal masyarakat Indonesia pada tahun 2011.

Alat ini berbahan dasar gelas kaca dengan bentuk menyerupai jam pasir atau bentuk ‘X’ dengan dilengkapi pegangan yang berbahan kayu asli pada bagian tengah dari alat seduh tersebut. Desain dari alat seduh ini bisa dikatakan memiliki desain klasik.

Alat penyeduh kopi ini merupakan alat penyeduh yang mendahului metode  pour over dan menjadi idaman  bagi para pecinta kopi di Amerika. Alat seduh ini memiliki kekuatan tersendiri yang mana alat ini mampu menghasilkan seduhan kopi yang dapat memanjakan para peminumnya. Hal tersebut dikarenan kopi yang dihasilkan memiliki karakter yang kuat, aroma yang pekat, aciddity dan rasa manis semakain jelas ketika seduhan kopi tersebut dicecap. Hal inilah yang menjadikan alat seduh kopi yang pertama kali dikenalkan di Amerika memiliki tempat tersendiri di hati para pecinta kopi, salah satunya bagi para pecinta kopi di Indonesia.

Bentuk yang unik dari alat untuk menyeduh kopi ini, desain yang elegan dan ergonomis menjadikan produk ini sangat cocok untuk dikoleksi.



Pada dasarnya sistem kerja pada alat untuk menyeduh kopi ini menggunakan metode drip. Metode drip ini sama halnya seperti cara penyeduhan dan penuangan yang digunakan pada filter kerucut pour over. Meskipun sistemnya sama seperti pour over, sang pencipta produk ini yaitu Peter Schlumbohn yang telah melakukan riset berulang-ulang pada produk ciptaannya tersebut menyatakan bahwa alat tersebut memiliki perbedaan dengan alat pour over  yang telah populer sebelumnya. Karena menyeduh kopi dengan menggunakan alat ini akan menghasilkan hasil seduhan kopi yang pekat dan kaya rasa rasa.

Selain itu, Peter juga menyatakan bahwa itu (hasil seduhan kopinya) tidak pernah pahit. Meskipun demikian, klaim dari pencipta alat penyeduh kopi yang berbentuk menyerupai jam pasir ini memang tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah juga. Rasa kopi yang nikmat dan aroma yang menggoda tergantung pada kualitas kopi itu sendiri, kemudian temperatur air serta alat giling kopi yang tepat merupakan hal atau variabel yang sangat penting. Sementara alat seduh yang digunakan hanya memberi presentasi kecil pada kenikmatan yang dihasilkan dari kopi itu sendiri.

Cara Menggunakan Chemex untuk Menyeduh Kopi

Rasio yang akan digunakan adalah perbandingan 1/14. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pembuatan kopi tersebut. perbandingan tersebut terdiri dari 1 gram kopi untuk 14 ml air atau 10 gram kopi untuk satu cangkir. Berikut cara menggunakan Chemex Coffee Maker:

1.  Langkah pertama yang dilakukan adalah melipat kertas filter yang akan   
     digunakan.



     Kopi digiling 25 gram dengan ukuran medium ke kasar pada grinder. Bila   
     kopi terlalu pekat karena ekstrasi yang terlalu lama, maka Anda hanya perlu      mengubahnya lagi menjadi ukuran yang lebih kasar dari sebelumnya.
    
2.  Air dipanaskan hingga 90 derajat Celcius, setelah air dipanaskan, kertas 
     filter dibasahi dengan air panas tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengurangi      aroma pada kertas filter dan memanaskan wadah Chemex. Air diaduk dan   
     dibuang.


3.   Kopi yang sudah ditakar dimasukkan ke atas kertas filter tadi.


4.   Atur timbangan pada angka 0 dan mulai menuang air sebanyak 50 ml   
      dengan gerakan melingkar, diamkan selama 30 detik, kopi akan blooming 
      atau megembang.


5.   Setelah 30 detik, tuang air sebanyak 50 ml, hingga berat mencapai 100 ml,       diamkan sampai menit ke 01:00


6.   Langkah selanjutnya adalah menuangkan air kembali secara melingkar, 
      ulangi beberapa kali hingga mencapai 350 ml dan waktu ekstraksi 03:30 
      sampai 04:00 menit.



7.   Buanglah kertas filter yang berisi ampas kopi, lalu aduk wadah Chemex 
      supaya hasil kopi merata.


8.   Enjoy your coffee.


Demikian sekilas tentang chemex dan bagaimana cara menyeduh kopi menggunakan alat tersebut.
Untuk takaran ratio kopi dan air tidak ada standart baku, semua tergantung selera masing-masing dan Anda bebas berekperimen sesuai selera.
Share:

Metode Pourover / Drip menggunakan Hario V60


Pour over / drip salah satu metode yang cepat dan paling efisien dalam menyeduh (brew) kopi. Pada metode ini air akan mengalir secara konstan melewati bubuk kopi untuk mengekstrak rasa nya, kemudian menetes melalui filter ke cangkir atau gelas penyajian. Proses kerja nya sederhana, namun metode pour over/drip berbeda dengan metode lainnya. Secara umum proses pada semua metode brew kopi memiliki 3 tahapan yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu wetting (membasahi bubuk kopi), dissolution (pelarutan), dan diffusion (difusi).

Pada saat air panas dituangkan ke bubuk kopi, CO2 akan terlepas dari bubuk tersebut. Kemudian akan muncul gelembung-gelembung udara dan permukaan akan mulai berkembang menjadi bantalan bubuk kopi. Pada tahap ini sebaiknya berhenti sejenak menuangkan air, dan biarkan gas CO2 keluar. Setelah bantalan bubuk kopi mulai berhenti berkembang tuangkan kembali air, dan tahap tersebut berulang hingga takaran yang diinginkan.

Ketika air membasahi bubuk kopi, terjadi proses pelarutan dimana cita rasa dari biji kopi terekstraksi. Proses pelarutan merupakan hal yang komplek dan didukung berbagai faktor untuk memperoleh hasil ekstraksi ideal agar tidak terjadi over atau under extraction.


Setelah tahap ekstraksi terjadi peroses difusi dimana tekanan osmosis memindahkan zat-zat hasil ekstraksi yang terdapat pada benda berkonsentrat tinggi (bubuk kopi) berpindah ke tempat yang memiliki konsentrat rendah (air). Sehingga hasil ekstraksi dari sel-sel biji kopi akan becampur dengan air.

Hario V60


Metode pour over  merupakan metode dalam penyeduhan kopi yang sudah dikenal sejak lama. Metode ini memang tidak sulit namun juga tidak sederhana, karena dalam menyeduh kopi membutuhkan proses yang jeli agar dihasilkan seduhan kopi yang berkualitas dan nikmat. V60 Hario merupakan salah satu alat seduh kopi dengan metode pour over. Secara sekilas bentuk dari alat kopi ini menyerupai cangkir biasa yang digunakan untuk meminum teh. Tampilan seperti inilah yang menajadikan gelas tersebut banyak diperhatikan orang, bentuknya membuat orang penasaran karena meski mirip dengan cangkir biasa untuk teh tapi memang memiliki sisi yang tak biasa.

Hario V60 kini menjadi sangat identik dengan trend pour over yang biasa digunakan di kafe-kafe terkemuka di beberapa kota besar, salah satunya adalah kota Jakarta. Selain itu, alat ini juga sangat cocok digunakan untuk meyeduh kopi hitam di rumah karena memang bentuknya dan metode pour drip mudah diaplikasikan di mana saja, meskipun demikian alat ini membutuhkan proses yang sesuai agar dapat dihasilkan kopi dengan aroma yang kuat.


Alat untuk menyeduk kopi yang salah satunya adalah V60 Hario merupakan alat seduh kopi dengan bentuk kerucut pada bagian bawahnya. Selain berbahan dasar keramik, alat ini juga ada yang terbuat dari kaca, metal maupun plastik sehingga bentuknya persis seperti cangkir biasa yang digunakan untuk teh ataupun kopi itu sendiri. Jika dilihat pada bagian atas alat seduh kopi tersebut biasanya dilengkapi dengan motif spiral yang membuat alat ini tampak unik dan berkesan. Selain itu, alat seduh kopi dari Hario ini memiliki bentuk dan desain yang kokoh dan dapat menyimpan panas lebih lama.


Banyak yang menyatakan bahwa penyeduhan kopi menggunakan alat dengan metode pour over  salah satunya alat seduh Hario tersebut cenderung memiliki karakter kopi yang dapat memberikan kepuasan bagi yang meminumnya, seperti aroma lebih kuat, hasil kopi yang bersih dan menonjolkan karakter-karakter tertentu. Karakter-karakter inilah yang belum tentu didapatkan dengan menggunakn alat seduh dan metode lain selain Hario V60. Alat untuk menyeduh kopi ini memiliki desain yang unik, bagian dalam alat ini berbentuk sirkular yang berkelok. Bentuk inilah yang akan mendukung keterpusatan tekanan air, sehingga tekanan air lebih merata dan degadrasi suhunya bersamaan.


Alat untuk menyeduh kopi Hario dengan tipe V60 merupakan alat seduh kopi asal negeri Sakura, Jepang. Alat ini memang belum banyak dijual di Indonesia, namun yang memnggunakan alat tersebut kini berjumlah banyak. Tidak hanya kafe-kafe yang menjual dan menyajikan kopi saja yang menggunakan alat tersebut untuk menyeduh kopinya, tapi kini alat tersebut sudah banyak digunakan oleh para pecinta kopi untuk menyeduh kopi di rumahnya. Alat ini kini memiliki tempat tersendiri dan penggemar sendiri di kalangan pecinta kopi di Indonesia.

Cara Menyeduh Kopi dengan Hario V60

Alat seduh kopi Hario dengan metode pour over ini memerlukan proses yang tepat agar hasil seduhan kopinya memiliki citarasa dan aroma yang kuat. Berikut cara-cara menyeduh kopi dengan menggunakan alat Hario V60:


1.  Siapkan kertas filter yang akan digunakan, biasanya kertas filter ini dijual 
     terpisah dengan alat seduh kopinya. Selain itu kertas filter di sini ada 2 
     jenis. Ada kertas filter yang berwaran putih (melalu proses bleaching) dan 
     kertas filter yang berwarna kuning (tidak melalui proses bleaching).



2.   Lipat kertas filter yang akan digunakan, dan dibentuk kerucut, lalu letakkan       kedalam V60.



3.   Kertas filter yang akan digunakan disiram terlebih dahulu menggunakan air       panas. Hal ini bertujuan untuk menghindari aroma kertas yang bisa saja    
      tercampur dengan seduhan kopi dan supaya alat V60 dan wadah tersebut         panas.


4.   Air bekas yang digunakan untuk menyiram kertas filter sebaiknya langsung       dibuang setelah filter itu dirasa bersih dan aromanya sudah hilang, hal ini    
      untuk menjaga aroma kopi yang akan Anda seduh.

5.   Siapkan biji kopi yang akan diseduh, biasanya kami menggunakan 24 gram       kopi (dengan ratio 1:15 , artinya kopi 1 gram dengan air 15ml), digiling   
      medium, tidak terlalu halus.



6.   Setelah kertas filter tersebut dirasa bersih, hal selanjutnya adalah   
      memasukan kopi ke dalamnya.

7.   Langkah selanjutnya adalah dengan menuangkan air panas dari teko secara       perlahan. Cara menuangkan airnya pun tidak sembarangan, Anda bisa 
      menuangkan air dari bagian tengah kemudian berlanjut dengan gerakan   
      melingkar.
      Tuang air panas sebanyak 50-60 ml dan diamkan kira-kira 30-40 detik, 
      proses ini bertujuan untuk membasahi kopi, biasanya kopi akan 
      mengembang atau disebut dengan blooming (Kopi segar biasanya masih 
      terkandung karbon dioksida didalamnya, sehingga dapat membuat kopi    
      blooming).



8.   Agar hasil seduhannya maksimal, dalam setiap gerakan satu lingkaran Anda       perlu mendiamkan sebentar hingga air yang dituangkan terserap hingga 
      bagian dasar kopi. Langkah ini diulangi seterusnya hingga selesai. Durasi 3         menit sampai 4 menit.



Proses yang dilalui dalam proses penyeduhan kopi menggunakan V60 Hario memang tidak terlalu rumit namun perlu diperhatikan setiap prosesnya agar dihasilkan seduhan kopi yang sempurna, aroma yang kuat dan rasa yang nikmat. Untuk takaran tidak ada standar baku, hal tersebut tergantung pada selera masing-masing. Baik itu takaran jumlah kopi yang digunakan maupun air untuk menyeduh kopi tersebut. Anda dibebaskan untuk bereksperimen mengenai takaran yang menurut Anda paling pas.


Share:

Selasa, 01 Maret 2016

Metode Immersing / Steeping

 Immersing / Steeping 

Metode Immersing/Steeping merupakan metode perendaman dalam jangka waktu tertentu. Metode ini menggelorakan rasa kopi hingga kapasitas maksimalnya karena kontak air dalam waktu yang cukup lama.
Yang merupakan metode yang masuk dalam kategori Immersing/Steeping antara lain :

French Press




Metode yang satu ini pasti sudah banyak di temui dan di gunakan di kedai-kedai kopi. French Press mempunyai nama lain Plunger atau Cafetiere. Metode French Press mengekstrak paling banyak cita rasa yang terdapat di dalam kopi bubuk dan metode ini merupakan cara kedua yang paling populer.

Tahapan dalam metode French Press :

  1. Giling biji kopi menggunakan grinder kemudian atur ukuran gilingan ke ukuran yang paling kasar.
  2. Atur rasio antara kopi dan air terlebih dahulu. Hal ini dapat anda sesuaikan dengan selera anda. Saya menyarankan anda untuk menggunakan timbangan digital karena dengan menggunakan timbangan digital anda akan dapat melakukan riset terhadap rasio mana yang pas dengan selera anda.
  3. Masukan bubuk kopi yang telah anda giling tadi ke dalam tabung. Namun sebaiknya anda menyiram tabung dengan air panas terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk memastikan tabung anda benar-benar terbebas dari debu atau bekas bubuk kopi sisa penggunaan anda sebelumnya yang dapat merusak citarasa minuman anda nantinya.
  4. Tuangkan air panas kedalam tabung. Suhu yang ideal untuk metode french press adalah 90-95 °C. Jadi pastikan pula anda memiliki termoter untuk mengetahui suhu air anda.                                                                                                                                                                                    
                                     
  5. Setelah air di tuangkan, aduk-aduk kopi selama 30 detik. Setelah mengaduk, tutup tabung kemudian diamkan selama 4 menit.                                                                                                                                  
                                                                                                               
  6. Setelah 4 menit berlalu, tekan plunger secara perlahan. Apabila anda merasa lebih berat ketika menekan plunger, berarti ukuran bubuk kopi anda masih terlalu halus.                                                                                                                                                                                      
                                                                                                               
  7. Setelah filer plunger telah sampai di dasar tabung, artinya pekerjaan anda telah selesai. Sekarang, anda hanya tinggal menikmati minuman kopi.                                                                                                                     


Aero Press



Bukan hanya tampilannya yang terlihat futuristik dan ramah, Aeropress juga adalah cara termudah untuk membuat kopi. Tidak heran jika Aeropress merupakan salah satu manual brewer terpopuler di dunia, termasuk di Indonesia. Tidak heran juga jika kompetisi meracik kopi khusus menggunakan alat ini—bernama World Aeropress Championship—rutin digelar sejak tahun 2008 lalu. Pesertanya pun kian semarak dari tahun ke tahun, bukan hanya bule-bule dari Negara Barat, tapi juga wajah-wajah Asia yang terlihat makin familiar di kompetisi dua tahun terakhir.

Di Amerika dan negara-negara Skandinavia  Aeropress cukup populer. Berbagai kompetisi Aeropress tingkat dunia sudah sering diselenggarakan untuk memilih peserta terbaik yang bisa menyajikan minuman kopi dalam durasi waktu 8 menit. Anda juga dapat mencoba-coba Aeropress untuk mengeksplorasi rasa kopi yang dihasilkan dengan cara merubah-rubah seperti tingkat halus-kasar kopi, suhu air, steeping, stirring, durasi atau waktu saat menekan plunger.

Satu hal yang paling menonjol bila dibandingkan dengan teknik menyeduh kopi seperti french press atau pour over adalah temperatur air. Aeropress sangat menyarankan untuk menggunakan suhu 80 derajat celsius dengan alasan agar ekstraksi kopi lebih smooth dan clean. Alasan lainnya, suhu yang lebih rendah dan waktu brewing yang lebih singkat akan mengurangi tingkat keasaman dari kopi.

Aeropress memiliki dua bagian penting yaitu tabung yang terdiri dari chamber dan plunger. Chamber adalah tempat untuk melakukan brewing dimana pada bagian dasarnya terdapat filter yang akan menyaring ampas kopi. Tabung yang satu lagi dinamai plunger karena berfungsi untuk menekan kopi melalui filter. Selain itu, Aeropress menyertakan stirrer, 350pcs filter kertas beserta tempatnya, sendok kopi, dan sebuah funnel. Instalasi alat Aeropress tidaklah rumit, dan cara penggunaan yang cukup mudah.

Tahap-tahap penyajian kopi menggunakan menggunakan AeroPress adalah sebagai berikut :



1. Pasang kertas filter atau dapat menggunakan Able Disk-Standart Coffee Filter
    for AeroPress / Able Disk-Fine Coffee Filter for AeroPress pada Filter Cap.





 2. Tutup atau gabungkan kembali Filter Cap pada Chamber.



  
3. Tuangkan bubuk kopi yang telah digiling halus sekitar 18 gram. 
    Lalu tuangkan air panas dengan suhu 80 derajat celsius disarankan sampai
    level 2 agar kopi yang dihasilkan cukup pekat atau jika dirasa terlalu pekat
    anda dapat menambahkan air sampai level 4 dan aduk sekitar 10 detik
    menggunakan stirrer.


 
4. Tekan perlahan plunger hingga kebawah.



5. Kopi sudah siap di nikmati, anda dapat juga menambahkan es batu, gula, 
    susu, dll sesuai selera ke cangkir kopi anda.


Share:

Labels

Blogger templates